Wednesday, 14 January 2015

Candi Borobudur, Monumen Buddha Terbesar di Dunia


Candi Borobudur, orang Indonesia mana yang tidak kenal monumen yang satu ini ? Borobudur merupakan monumen stupa termegah dan terbesar di Dunia yang sudah diakui oleh UNESCO. Terletak di Magelang, Jawa Tengah, Indonesia, sekitar 100 km sebelah barat daya Semarang, 86 km sebelah barat Surakarta, atau 40 km sebelah barat laut Yogyakarta yang dibangun sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan Syailendra.

Monumen ini terdiri atas enam teras berbentuk bujur sangkar yang diatasnya terdapat tiga pelataran melingkar, pada dindingnya dihiasi dengan 2.672 panel relief dan aslinya terdapat 504 arca Buddha. Borobudur memiliki koleksi relief Buddha terlengkap dan terbanyak di dunia.Stupa utama terbesar teletak di tengah sekaligus memahkotai bangunan ini, dikelilingi oleh tiga barisan melingkar 72 stupa berlubang yang di dalamnya terdapat arca buddha tengah duduk bersila dalam posisi teratai sempurna dengan mudra (sikap tangan) Dharmachakra mudra (memutar roda dharma).

Berdasarkan prasasti Kayumwungan yang bertanggal 26 Mei 824, Borobudur dibangun oleh Samaratungga antara abad ke-8 hingga abad ke-9, berbarengan dengan Mendut dan Pawon. Proses pembangunan berlangsung selama 75 tahun di bawah kepemimpinan arsitek Gunadarma. Meski belum mengenal komputer dan peralatan canggih lainnya, Gunadarma mampu menerapkan sistem interlock dalam pembangunan candi. Sebanyak 60.000 meter kubik batu andesit yang berjumlah 2.000.000 balok batu yang diusung dari Sungai Elo dan Progo dipahat dan dirangkai menjadi puzzleraksasa yang menutupi sebuah bukit kecil hingga terbentuk Candi Borobudur.

Maksud dan tujuan dari pembangunan Candi Borobudur di tahun 800an Masehi adalah untuk memuliakan Buddha serta tempat berziarah umat manusia dari nafsu duniawi ke kehidupan yang lebih baik. Borobudur tidak hanya memiliki nilai seni yang teramat tinggi, karya agung yang menjadi bukti peradaban manusia pada masa lalu ini juga sarat dengan nilai filosofis. Mengusung konsep mandala yang melambangkan kosmologi alam semesta dalam ajaran Buddha, bangunan megah ini dibagi menjadi tiga tingkatan, yakni dunia hasrat atau nafsu (Kamadhatu), dunia bentuk (Rupadhatu), dan dunia tanpa bentuk (Arupadhatu).

0 komentar: